Burung Twitter

Senin, 25 Februari 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Agama Islam

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Agama Islam 

 

A.    Latar Belakang Masalah
Globalisasi adalah salah satu kata yang tidak asing lagi bagi kita dan banyak dibicarakan dengan pemahaman makna yang beragam. Dan globalisai memang telah merubah pola pikir dan kebiasaan manusia. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain dalam jaring-jaring kepentingan yang amat luas. Masyarakat yang dulunya tradisional berubah menjadi masyarakat yang modern. Globalisasi merupakan suatu pandangan masyarakat global yang merujuk pada perkembangan tatanan kehidupan, mulai dari perkembagan sektor perekonomian, perdagangan dan teknologi informasi. Namun, perkembangan itu tidak selalu merujuk pada hal-hal positif saja, banyak dampak-dampak negatif globalisasi di rasakan masyarakat.
Globalisasi yang cenderung ke arah westernisasi yang bersumber dari masyarakat  Barat, yang akan mempengaruhi masyarakat akan berpola hidup ke barat-baratan ketika terkena arus globalisasi. Begitu juga dengan nila-nilai agama yang telah tercipta akan terpengaruh dengan pola pikir barat. Dunia globalisasi dapat dikatakan cenderung pula pada dunia yang tak mengenal moral, sekularisasi dan merupakan bentuk hegemoni barat terhadap Negara berkembang. Sekarang Di Indonesia sendiri yang merupakan Negara mayoritas beragama islam telah terkena pengaruh barat. Nila-nilai dari ajaran agama Islam telah banyak yang luntur, karena globalisasi bersifat sekularistik, materialistik dan liberal serta tidak mengenal moral karena selalu menjunjung pada kebebasan berpendapat dan melekukan sesuatu sesuai hak asasinya. Umat islam diberbagai penjuru merasakan sebuah ketidakadilan, terutama dimana mereka hidup sebagai minoritas di Negara-negara non-muslim. Oleh karena itu umat islam harus waspada untuk menghadapi globalisasi.

B.    Rumusan Masalah
Bagaimana Islam dan tindakan Islam terhadap globalisasi yang bersifat imperialisme dan  telah mengubah dan mempengaruhi nila-nilai dan pola pikir agama Isalm itu sendiri?

A.    Bahaya Globlalisasi Yang Bersifat Modernisme dan Posmodernisme Terhadap Islam
Globalisasi selalu dihubungkan dengan modernisasi dan modernism. Para pakar budaya mengatakan bahwa ciri khas modernisasi dan manusia modern itu adalah tingkat berfikir, iptek, dan sikapnya terhadap penggunaan waktu dan penghargaan terhadap karya manusia. Globalisasi di ikuti dengan perubahan sosial yang mengalir dari tingkat pemikiran yang tinggi ke tingkat pemikiran yang lebih rendah. Globalisasi bertujuan mengubah pemikiran masyarakat yang tradisional menuju masyarakat modern. Atau disebut modernisasi. Modernisasi merupakan perubahan sosial yang terjadi  secara sengaja atau di buat manusia. Modernisme adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu itu modern. Modern secara bahasa berarti baru”, “kekinian”, “up to dateatau semacamnya. Istilah Modern juga bisa dikaitkan dengan karateristik. Oleh karena itu, istilah modern bisa diterapkan untuk manusia dan juga lainnya, seperti dari konsep bangsa, system politik , ekonomi, Negara, kota, lembaga, sampai pada perilaku sifat dan hampir apa saja.

 Istilah postmodern merupakan kelanjutan dari “modern ”. Kata ini bersal dari ‘post’ dan ‘modern’,dimana kata post berarti “waktu berikutnya” atau sama dengan pasca-modern.

 Salah satu ciri posmodernisme, bahwa posmodernisme bersamaan dengan era media, dalam banyak cara yang bersifat mendasar, media adalah dinamika sentral. Sifat media yang sentral dapat diterima dengan luas dan cepat, contohnya televisi, dan internet. Yang dimana dengan adanya telivisiataupun internet ini  apabila ada issu-issu terbaru dunia atau semacamya akan begitu cepat tersebar didunia.
Situasi dan kondisi kehidupan manusia, hubungan antar bangsa(internasional, global) di berbagai bidang, yakni politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam, yang kita persaksikan dewasa ini, yang dinamakan   dunia maju atau modern, pada hakikatnya dalah hasil perkembangan dan pengaruh, bahkan persaingan dan pertarungan antar isme-isme dan berbagai pandangan hidup yang disebutkan terdahulu


C.    Usaha Muslim Menghadapi Globalisasi
Dari bahaya-bahaya dan ancaman globalisasi yang telah dijelaskan diatas, disini agama memberi sumbangan terhadap bahaya Globalisasi yang akan selalu mengerggoti, mengeksploitasi dan terlebih menjajah negara berkembang, khususnya agama Islam. Diam dan menghindar bukanlah hal yang akan menyelasaikan,  namun dengan potensi, keyakinan visi tantang keselarasan yang harus dilakukan. Dengan memberi landasan dan tidak mengabaikan agama (Islam) tanpa harus menghilangkan secara radikal nilai-nilai budaya, agama mempunyai peran besar dalam membangun  Sumber Daya Manusia yang berkualitas tanpa harus selalu bergantung pada pola kehidupan Barat dan berperan dalam membangun moral yang baik.
Usaha-usaha yang keras menghadapi globalisasi harus dikerjakan oleh pemikir muslim. Pendidikan merupakan salah satu bentuk terwujudnya human capital harus didesain sedemikian rupa sekiranya mampu mencetak SDM  yang tetap kukuh keimanan dan ketaqwaannya, siap berlaga dan sukses di era globalisasi
Organisasi-organisasi Islam hendaknya diisi dua hal yaitu, disamping pembinaan keimanan dan ketaqwaan juga perlu mendapatkanperhatian untuk diisi peningkatan skill, produktivitas, komunikasi yang berkaitan dengan kemajuan ekonomi, kemajuan dan perkembangan IPTEK, serta masalah sosial, hukum budaya, politik dan lainya. Untuk menghasilakn SDM yang berkualitas, setiap individu harus memiliki landasan dan kemampuan yang meliputi perilaku, kerja keras disiplin, tanggung jawab dapat dipercaya dan sejenisnya dengan berpedoman pada ajaran Al-Qur’an dan Hadit’s
Sumber: http://belajarnhiburan.blogspot.com/2012/04/pengaruh-globalisasi-terhadap-nilai.html

0 komentar:

Posting Komentar